Imbas Perang Dagang – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berencana untuk mengenakan pajak tambahan atas barang-barang yang masuk ke negara tersebut dari tempat lain, termasuk Indonesia. Hal ini dapat menimbulkan beberapa masalah bagi perekonomian Indonesia.
Jika ia mengumumkan hal ini pada tanggal 2 April 2025, harga emas dapat naik dan nilai tukar mata uang Indonesia, yang disebut Rupiah, dapat melemah. Ibrahim menjelaskan bahwa ketika pajak baru Trump diterapkan, barang-barang seperti batu bara dan minyak sawit akan menjadi lebih mahal jika dijual di Amerika.
Ini berarti bahwa pemerintah Indonesia perlu mencari tempat baru untuk menjual produk-produk tersebut. Ibrahim khawatir perdagangan Indonesia dengan AS dapat terganggu, tetapi ia juga berpikir mungkin ada beberapa hal baik yang dapat diperoleh dari kebijakan baru Trump.
Ia merasa kecewa dengan situasi perdagangan dan yakin hal itu dapat menyebabkan lebih banyak masalah keuangan bagi negara tersebut.
Belum jelas apakah Indonesia juga harus membayar pajak tambahan ini. Ibrahim berpendapat bahwa pemerintah harus bersiap menghadapi perubahan apa pun karena banyak negara, termasuk Indonesia, sudah menghadapi tantangan ekonomi. Ia menyebutkan, jika Indonesia memiliki terlalu banyak barang untuk dijual, pemerintah perlu bertindak cepat.
Pakar keuangan bernama Ibrahim Assuaibi meyakini, akibat keputusan Trump, harga emas bisa naik drastis dan nilai tukar Rupiah bisa mendekati 17 ribu Rupiah untuk setiap dolar AS. Ia mencontohkan, pasar tutup hingga 7 April dan Bank Indonesia tidak turun tangan membantu sehingga nilai tukar Rupiah bisa anjlok.
Info terbaru
Cara Menghasilkan Uang dari HP
Kenaikan Pajak Import Indonesia Amerika
Singkatnya, semua negara harus membayar pajak setidaknya 10% atas impor mereka, dan negara-negara yang dianggap tidak adil harus membayar lebih banyak lagi. Menurut Kementerian Perdagangan, masalah ini diperkirakan akan semakin parah pada tahun 2024, yang membuat AS khawatir. Tahun lalu, Indonesia menjual lebih banyak barang ke AS daripada yang dibeli dari mereka, tetapi jumlahnya lebih rendah dari yang dilaporkan AS.
Situasi ini menempatkan Indonesia di posisi ke-15 di antara negara-negara yang memiliki masalah perdagangan terbesar dengan AS. Selama lima tahun terakhir, jumlah yang dibelanjakan AS untuk barang-barang Indonesia telah meningkat hampir setengahnya. AS adalah pembeli besar pakaian, sepatu, dan minyak sawit Indonesia, yang merupakan produk penting bagi Indonesia. Indonesia menghadapi tantangan baru karena perselisihan perdagangan dengan Amerika Serikat, yang dipimpin oleh Presiden Donald Trump.
Ini berarti bahwa Indonesia harus membayar pajak tambahan, yang disebut tarif, atas barang-barang yang dijualnya ke AS—hingga 32% lebih banyak karena AS membeli lebih banyak dari Indonesia daripada yang dijualnya kepada mereka. Presiden Trump mengumumkan tarif baru yang lebih tinggi dari sebelumnya untuk banyak negara, termasuk Indonesia.
AS mengenakan pajak dasar sebesar 10% pada semua impor, ditambah pajak tambahan untuk negara-negara yang dianggap tidak berlaku adil dalam perdagangan. Misalnya, jika negara seperti China mengenakan pajak tinggi pada barang-barang AS, AS akan menanggapinya dengan pajak yang lebih tinggi lagi pada produk mereka.
Rupiah Makin Melemah pada Tahun 2025
Salah satu penyebab rupiah melemah adalah komentar Presiden AS Donald Trump tentang tarif perdagangan atas produk Indonesia. Akibatnya, Indonesia akan menghadapi tarif hingga 32%, yang akan membuat orang-orang di AS lebih mahal untuk membeli barang-barang Indonesia.
Hal ini dapat menyebabkan lebih sedikit produk Indonesia yang dijual di AS, karena orang-orang mungkin memilih untuk membeli produk Amerika. Jika situasi ini terus terjadi, akan semakin sedikit dolar AS yang tersedia di garuda888, yang dapat menyebabkan nilai rupiah terus turun.
Sebelum libur Idulfitri, pada 27 Maret 2025, rupiah dinilai sebesar Rp16.555 untuk setiap dolar AS, yang berarti menguat sedikit sebesar 0,12%. Nilai rupiah Indonesia terhadap dolar AS telah turun menjadi Rp16.700 untuk setiap dolar AS dalam jenis perdagangan mata uang khusus yang disebut non-deliverable forward (NDF).
Menurut laporan Refinitiv, pada 3 April 2025, nilai tukar mencapai Rp16.754 per dolar AS, yang merupakan nilai tukar terendah dalam 27 tahun terakhir. NDF adalah cara untuk membeli dan menjual mata uang pada harga yang ditetapkan untuk tanggal yang akan datang, tetapi tidak tersedia di Indonesia; Anda dapat menemukannya di kota-kota keuangan besar seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London. NDF dapat memengaruhi penetapan harga di pasar mata uang reguler, sehingga nilai tukar dalam NDF dapat memengaruhi nilai tukar yang berlaku di Indonesia.
Tinggalkan Balasan